Kamis, 07 November 2013

Mencicipi Keindahan Africa Van Java- Taman Nasional Baluran


Hampir setahun kemudian dari postingan pertama, akhirnya saya ingat punya blog yang tidak pernah terurus ini :p . Meskipun sebenarnya banyak sekali cerita menarik selama setahun belakangan ini yang bisa saya tuliskan di blog ini, namun karena berbagai hal termasuk kemalasan, akhirnya nulis di blog cuma rencana saja. Dan kali ini saya akan  share pengalaman perjalanan saya dengan 2 teman saya  sewaktu di baluran 4 hari yang lalu :)


Africa van java!! Baluran trip

Taman Nasional Baluran terletak di wilayah Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur. Nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu gunung Baluran. Taman nasional ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Tipe vegetasi sabana mendominasi kawasan Taman Nasional
Baluran yakni sekitar 40 persen dari total luas lahan. Beberapa kegiatan wisata yang memungkinkan dilakukan oleh pengunjung di Taman Nasional Baluran antara lain adalah tracking, mountain climbing, pengamatan satwa, bird watching, snorkling & diving, kanoing, wisata bahari, fotografi dan bersepeda.

Kami adalah buruh negara yang ingin menjauh dari kepenatan rutinitas kerja untuk sebentar saja. Bagi saya tujuan perjalanan bukanlah nomor satu melainkan perjalanan itu sendiri. Taman Nasional Baluran adalah sebuah pilihan dimana kemudahan akses menuju kesana sangatlah mudah dijangkau transportasi umum. Kepiawaian pihak pengelola dalam mempromosikan TNB melalui websitenya balurannationalpark.web.id dan berbagai informasi penting terpapar didalamnya membuat kami bertiga yakin untuk mengunjunginya.
 
Perjalanan adalah moment dimana kita bisa melihat dan merasakan banyak hal dluar aktivitas  hidup yang seakan2 hanya berada di dalam kotak. Selalu banyak cerita, kekaguman,perenungan, pengetahuan baru, ide baru, dan sangatlah mungkin untuk bertemu teman baru. Everyone you meet has something to teach you, entah itu dr sisi culture, sudut pandang pemikiran mereka yang menggelitik kita untuk lebih bisa bereksperimen dengan cara kita memandang  atas suatu hal atau share pengetahuan dan pengalaman. Apapun itu, selalu asyik dan seru.


Saya beberapa kali melakukan perjalanan jauh bersama beberapa teman, namun baru kali ini melakukanya hanya bertiga saja dan semuanya wanita. Karena memang dasarnya kami sama sama ingin berpetualang menikmati hal hal baru maka ketika visi kami sama, kami yakin semuanya akan baik baik saja. 

Akses transportasi termudah dan terhemat dari kota kami Yogyakarta menuju ke Taman Nasional Baluran adalah dengan Kereta Api Sri Tanjung jurusan Stasiun Banyuwangi Baru dengan lama perjalanan 13 jam. Interior kereta kelas ekonomi pilihan favorite kami, dimana di satu sisi berisikan tempat duduk  dengan kapasitas 2 orang di setiap deret kursinya dengan posisi kursi saling berhadapan sehingga satu blok akan berisi 2 kursi dengan kapasitas 4 orang saling berhadapan. Disisi lain kereta berisi kursi dengan kapasitas 3 orang di setiap deret kursinya, dengan posisi kursi yang sama juga sehingga satu blok akan berisi 6 orang saling berhadapan. Sesuai permintaan saya kepada petugas tiket di Stasiun Lempuyangan saat saya membeli tiket waktu itu, untuk menempatkan kami di kursi berpasitas 2 setiap deretnya agar kami bertiga bisa duduk berdekatan tanpa banyak orang asing didekat kami. Bagi saya itu salah satu tips keamanan untuk saya dan teman teman saya mengingat kami bertiga wanita semua. Meski seharusnya berada di tengah tengah orang baru akan menarik karena cerita mereka dan hal hal baru lainnya, namun itu akan saya lakukan di lain waktu saja :)


Sesampai di Stasiun Banyuwangi Baru, kami memutuskan mencari penginapan. Obrolan penting yang kami bicarakan sesaat sebelum turun dari kereta adalah untuk bertingkah seperti sudah biasa berada distasiun itu (baca: no clingak clinguk keliatan kaya orang bingung). Akhirnya setelah berhasil keluar dari stasiun melewati para bapak bapak ojeg kami melenggang dengan penuh percaya diri meninggalkan stasiun namun dalam hati bertanya mau kemanakah kaki ini melangkah. Kami menuju jalan raya, seberang stasiun ada penginapan namun nampak sepi, skip …nemu indomaret, lanjut nemu….nemu…sate madura!!! Aha,,,akhirnya kaki ini berhenti di sate madura yang sebenarnya baik rasa pelayanannya agak mengecewakan. Kami kembali ke penginapan yang pertama kali kami lihat dan memutuskan untuk  bermalam disana. Penginapan Ketapang Asri, ada 2 jenis kamar yaitu kamar dengan AC 85ribu per malam, tanpa AC 60rb per malam. Seharusnya satu kamar hanya boleh diisi 2 orang, namun berhubung kami bertiga dan mbak petugas penginapanya berbaik hati maka kami diperbolehkan menggunakan 1 kamar untuk 3 orang, kami ambil kamar berAC (karena cuma itu yang tersisa). Cukup lega karena bisa menemukan penginapan sebelum larut. Tidur nyenyaak….

4 November 2013
6.30 setelah sarapan berjamaah dengan menu roti isi seadanya, kami perpanjang uang sewa penginapan terlebih dahulu karena jam 12 siang waktu sewa habis dan kami akan jalan jalan sampai sore. Setelah bertanya kepada petugas penginapan rute kendaraan yang bisa kami gunakan untuk menuju Taman Nasional Baluran, kami yakin akan sampai tujuan tanpa nyasar karena rutenya gampang bingiiit. Sebelum hunting angkutan, kami hunting makanan untuk makan siang dulu, kami menemukan nasi bungkus 5rbuan yang trnyata enak sekali, pedesnya nendang and I love it.



nasi bungkus 5rb an yang pedesnya dewasa!!

Jadi dari depan penginapan Ketapang Asri (jl Gatot Subroto 14 atau seberang  stasiun Banyuwangi Baru) kami naik angkutan kecil yang oleh penduduk sana disebut  “len” dengan tujuan terminal ketapang (ongkos 5ribu). Dari terminal Ketapang perjalanan dilanjutkan dengan bus ¾ yang nantinya akan melewati Taman Nasional Baluran dengan ongkos 5ribu juga. Sampai di Gerbang Taman Nasional Baluran, kita lapor dan beli tiket terlebih dahulu di pos penjaga. Tiket masuk TNB murah bingiiit @2500 saja dan kamu udah bisa koprol2 di savana Bekol, kejar kejaran ma monyet, nikmatin view TNB dan semilir angin dari menara mandang serta menikmati pantai bama.


sampai di pintu gerbang TNB

Selesai dengan karcis masuk, kami menyewa ojek TNB untuk sampai di savana bekol, karena muka unyu unyu kami saat itu tidak sesuai untuk jalan kaki 12 km dari pintu gerbang sampai Bekol. Sambil ngobrol akrab dengan bapak ojek yang ramah, sepanjang perjalanan menuju Bekol ­kami menikmati pemandangan alam khas TNB yang luar biasa keren, gabisa diungkapkan dengan kata kata jadi nanti diungkapkan dengan foto saja yah…. Di awal perjalanan terlihat 2 pemuda dengan backpackernya yang terlihat berat, berjalan kaki dari pintu masuk TNB menuju Bekol, namun niatan mereka untuk berjalan kaki 12 km sepertinya tidak diridhoi Allah karena sesaat kemudian mereka ditawari tumpangan mobil lapangan milik petugas setempat dan wuuuuz…menyalip kami dengan wuuuz wuuuz wuuz...
jalan menuju Bekol

7.30 kami sampai di Savana Bekol. Sesaat turun dari ojeg, terlihat beberapa monyet berkeliaran (waaww) salah satu monyet sempat ingin menyerbu tas makanan kami. FYI ojek dari pintu gerbang s.d Bekol 30rb, dibilang murah karena medan jalan sebagian besar rusak. Setelah menanyakan informasi dengan petugas setempat mengenai spot-spot menarik yang bisa kami datangi, kami menuju menara pandang. Sensasi merinding berada diatas sana, di ketinggian dimana angin bertiup dan segala penjuru pemandangan alam baluran…gunung, hutan, padang savana dan pantai. Subhanallah..


menara pandang tampak dari bawah

Puas dengan menara pandang, kami menuju savana bekol, berfoto foto disana dan selanjutnya melanjutkan perjalanan ke Patai Bama yang berjarak 3 km dengan jalan kaki. Dalam perjalanan ke Bama kami mendapatkan teman baru, yaitu 2 pemuda backpacker dari Bogor yang tadi jalan kaki dari gerbang, heehe…. Well, mereka cukup asyik juga dan akhirnya kami bertiga bisa foto komplit bertiga karena ada yang motoin.

Sepertinya berjalan kaki dengan mereka membawa keberuntungan, karena belum setengah perjalanan kami berjalan diantara padang savana yang cukup terik, lewatlah mobil lapangan milik petugas dan menawarkan tumpangn kepada kami. Apa boleh buat, kami berlima pun langusng Cuuz lompat naik ke mobil. Yess!!

Pantai Bama….kami datang.. berfoto, berlari, makan siang, bercanda, obrolan penting ala mak mak dan  bersantai di atas pasir putih sambil mendengar alunan musik. Kemudian perpisahan dengan 2 teman baru kami karena mereka harus meninggalkan Bama terlebih dahulu untuk menuju trip selanjutnya yaitu Bali!! Good bye guys,,,semoga perjalanan kalian seru dan menyenangkan.

Puas dengan TNB kami memutuskan untuk meninggalkanya, dengan ojek (40rb) kami menuju kembali ke pintu gerbang TNB. Selanjutnya kami menggunakan bus ¾ jurusan terminal ketapang untuk menuju pantai Watudodol yang berlokasi beberapa km sebelum terminal Ketapang. Di watudodol kami menikmati  es kelapa muda dan semilir angin seraya melepas lelah.

15.30 kami keluar dari Watudodol, menuju terminal dan selanjutnya dengan menaiki len untuk kembali ke penginapan. Saat membayar, kami sempat cekcok dengan sopir len, fyi tidak semua sopir len jujur karena len terakhir yang kami tumpangi menaikkan tarifnya 40% karena tau kami pelancong (semoga rejekinya barokah).

Setelah mandi mandi sore dan sholat magrib, saatnya kami mencoba kuliner khas banyuwangi yaitu nasi tempong…setelah berjalan ke arah selatan penginapan, melewati pelabuhan ketapang akhrinya kami menemui warung dengan menu nasi tempong dengan tampilan warung yang menurut penilaian kami enak-bersih-murah. Nasi tempong adalah nasi ditemenin rebusan kubis, daun2an-yang-aku-gtau-itu-daun-apa-tapi- enak-sih, dan lauk (bisa milih telor/ayam/ikan laut) lalu dilengkapi dengan sambel terasi yang diuleg  langsung oleh ibu penjual setiap pelanggan pesan. Jadi fresh gitu sambelnya. Jadi menurutku nasi tempong ini merupakan makanan sehat menyenyangkan dengan sambel yang bikin nagiiih,,pedesnya sesuatu. Must try terutama buat yang hobi pedes.


penampakan nasi tempong, lihat sambelnya udah liur netes2. hemm..

Kenyang dan puas dengan nasi tempong, kami berburu oleh oleh yaitu roti khas bwi lalu 
berjalan kembali  ke penginaan, tak lupa numpang foto2 dulu di depan pelabuhan ketapang.
22.00 @penginapan Ketapang Asri. Malam terakhir di bwi. Tidur sangat pulas.

5 November 2013, akhir perjalanan.
6.00 check out dari penginapan. Bertiga menuju stasiun banyuwangi baru untuk kereta menuju Jogja. 13 jam kemudian. Jogja menyambut kami.

Pajangan tengkorak banteng di Bekol










Savana Bekol
partner perjalanan (Lala & Sindy)


Pantai Bama


bersantai di Pantai Bama :p


Bagaimana menuju ke Taman Nasional Baluran
Dari Yogyakarta bisa menggunakan kereta Api Sri Tanjung (stasiun Lempuyangan- Stasiun Banyuwangi Baru, kurang lebih 13 jam, tiket 50K)
Stasiun Banyuwangi Baru- Terminal Ketapang : angkot "len", tarif 5000
Terminal Ketapang- Pintu Gerbang TNB : bus 3/4, tarif 5000
Pintu Gerbang- Savana Bekol : bisa jalan kaki sejau 12 KM atau sewa ojek, tarif Rp.30.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar